Pengertian Teks Eksplanasi, Struktur, Ciri, Beserta Contohnya
Minggu, Desember 10, 2023Pengertian Teks Eksplanasi - Untuk memahami apa yang dimaksud dengan teks eksplanasi, kita dapat menelaah secara detail mulai dari ciri-cirinya, strukturnya, contohnya hingga cara melakukannya.
Selamat siang, pemirsa. Saat ini saya berada di Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau. Terlihat di belakang saya, ladang warga terdampak kebakaran hutan. “Terlihat asap membubung ke udara dan mengganggu aktivitas warga.”
Pernahkah Anda menonton atau membaca berita tentang bencana alam? Biasanya terdapat penjelasan tentang proses terjadinya peristiwa tersebut. Dengan kata lain, dalam mata pelajaran bahasa Indonesia terdapat teks yang dibuat untuk menjelaskan sebab akibat suatu peristiwa. Nama teks ini teks penjelasan.
Memahami Teks Deskriptif
Teks eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan tentang suatu fenomena atau peristiwa, baik fenomena alam maupun peristiwa sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Peristiwa alam yang dimaksud adalah tanah longsor, gempa bumi, letusan gunung berapi, kebakaran hutan, proses terbentuknya pelangi, dan lain-lain. bisa jadi. Diantara fenomena sosial yang dapat dijelaskan dengan teks eksplanasi; Demonstrasi, perkelahian, perang, dan lain-lain.
Teks eksplanasi bertujuan untuk memberikan pemahaman dan wawasan. jelas kepada pembaca. Oleh karena itu, harus dicantumkan dalam teks eksplanasi.Meliputi proses, penyebab, dan hasil dari suatu peristiwa.
Baca Juga: Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli?
Ciri-ciri Teks Deskriptif
Teks ekspositori memiliki empat ciri: Faktual, Ilmiah, Informatif, dan Pembahasan Umum. Deskripsi lengkapnya ada di bawah ini:
1. Kebenaran
Artinya teks deskriptif memuat informasi yang faktual dan akurat.
2. Bersifat ilmiah
Teks eksplanasi membahas fakta-fakta yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Misalnya gempa bumi yang dikaitkan dengan ilmu pengetahuan Geografi. Atau demonstrasi yang diperebutkan secara ilmiah Sosiologi.
3. Informatif
Teks eksplanasi bertujuan untuk memberikan informasitanpa mempengaruhi pembacanya. Ingat, teks penjelasan tidak dimaksudkan untuk meyakinkan siapa pun, melainkan hanya menggambarkan proses terjadinya peristiwa.
4. Diskusikan topik umum
Teks eksplanasi menggambarkan kejadian-kejadian yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Model Pengembangan Teks Eksplanasi
Ada dua model pengembangan dalam membuat teks ekspositori. Pertama,pola pengembangan proses. Kedua, pola kausal perkembangan. Apa bedanya? Simak penjelasan dan contohnya di bawah ini:
1. Contoh teks yang menjelaskan model pengembangan proses
Teks eksplanasi yang memuat pola perkembangan proses disusun berdasarkan dasar-dasar sebagai berikut:secara kronologis atau berdasarkan waktu ketika kejadian itu terjadi.
Baca Juga: Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli?
Contoh:
“pada bulan Juli 1826 Belanda kembali mengulangi serangannya ke Daksa. Daksa dievakuasi terlebih dahulu oleh Pangeran Diponegoro.Ketika tentara Belanda kembali dari Daksa untuk berangkat ke Yogyakarta mereka tiba-tiba ditangkap dari tempat persembunyiannya oleh pasukan Pangeran Diponegoro dan dimusnahkan. Setelah meraih kemenangan, pasukan Pangeran Diponegoro dengan cepat menghilang dari Daksa.Beberapa bulan kemudian Atas saran Kyai Mojo, Pangeran Diponegoro melancarkan serangan besar-besaran ke Surakarta.pada bulan Oktober 1926, Pasukan Diponegoro menyerang Belanda di Gawok dan meraih kemenangan gemilang.”
Kata-kata yang dicetak tebal pada teks penjelasan di atas menunjukkan urutan terjadinya peristiwa. Bagaimana kabar kalian? Apakah kamu mengerti?
2. Contoh teks eksplanasi pola perkembangan sebab-akibat
Teks eksplanasi berisi model pengembangan positioning sebab akibat Karena karena Ana fikir, VeKesimpulannya rincian pengembangan, buang.
Contoh:
“Hujan merupakan fenomena alam yang sering terjadi.Hujan biasanya diawali dengan proses penguapan air laut akibat panasnya sinar matahari.. Panasnya sinar matahari menyebabkan air yang terkandung dalam air laut, air sungai, air danau dan makhluk hidup lainnya menguap ke udara. Proses selanjutnya yang terjadi adalah kondensasi atau pemadatan uap air dan menjadi embun.
Dari paragraf di atas kita dapat memahami bahwa penyebab terjadinya hujan adalah panas matahari, atau dapat dikatakan bahwa hujan merupakan akibat dari penguapan air laut. Perhatikan kalimat yang dicetak tebal!
Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi
Konvensi linguistik adalah konvensi atau aturan linguistik dalam menyusun suatu teks. Seperti teks lainnya Teks ekspositori juga memuat berbagai kaidah, antara lain kata hubung, kata ganti penunjuk, kata pasif, kata denotatif, dan terakhir kata teknis..
1. Konjungsi (Konjungsi)
Konjungsi kausal adalah konjungsi yang menghubungkan dua kalimat atau lebih untuk menjelaskan sebab dan akibat. Contoh konjungsi sebab akibat adalah:Sebab, hasilnya, Kemudian. Misalnya pada kalimat “Hujan terjadi akibat penguapan air laut”.
Konjungsi Kronologis
Konjungsi kronologis adalah konjungsi yang menghubungkan dua kalimat atau lebih untuk menggambarkan urutan waktu terjadinya peristiwa. Contoh konjungsi kronologis adalah:lalu, kemudian, setelah itu, akhirnya,Vesebelumnya. Misalnya, “Pasukan Pangeran Diponegoro dengan cepat menghilang dari Daksa setelah menang.”
2. Kata Ganti Demonstratif
Kata ganti demonstratif adalah kata-kata yang digunakan untuk menggantikan objek. Contoh kata ganti demonstratif yang biasa digunakan dalam teks ekspositori antara lain:ini itu, Veitu. Misalnya, “Perkelahian pelajar merupakan fenomena yang sering kita jumpai di ibu kota. Penyimpangan sosial biasanya terjadi setelah pulang sekolah.”itu Ini digunakan untuk menjelaskan kata benda di depannya, yaitu.perkelahian pelajar.
3. Kata Pasif
Kata pasif diawali dengan akhiran di- atau ter-. Misalnya pada kalimat “Para buruh yang tergabung dalam organisasi Serikat Pekerja Indonesia menyampaikan tuntutannya di depan Istana Kepresidenan.” Untuk mengatakan digabungkan Ini adalah bentuk pasif dari kata kerja.
4. Kata-kata yang Bermakna
Kata-kata yang bermakna adalah kata-kata yang mempunyai arti sebenarnya. Wah, apa maksudmu? Eits, jangan bingung.Kata-kata yang bermakna; Ini adalah kata-kata yang sesuai dengan pengamatan berdasarkan penglihatan, penciuman, pendengaran atau pengalaman.. Artinya, kata-kata yang menyampaikan makna bersifat nyata dan obyektif.
5. Kata-kata Teknis
Kata teknis adalah kata atau gabungan kata yang mengungkapkan konsep, proses, kondisi atau ciri dalam suatu bidang tertentu. Secara singkat kata-kata teknisnya dapat diberi nama sebagai berikut: ketentuan. Misalnya saja Anda sedang membaca teks penjelasan tentang kebakaran hutan. Anda menemukan sebuah istilah tempat api Artinya titik awal penyebaran api.
Struktur Teks Eksplanasi dan Cara Melakukannya
Setelah mempelajari ciri-ciri, pola perkembangan dan kaidah kebahasaan teks eksplanasi, sekarang mari kita berlatih membuat teks eksplanasi sendiri. Sebelum membuat teks eksplanasi, terlebih dahulu kita harus mengetahui strukturnya. Di sana Deskripsi Kasus,Penggambaran Jaringan Aktivitas, Komentar.
1. Jelaskan Peristiwanya
Ini adalah penjelasan pertama dari fenomena yang dihadirkan. Pada tahap ini, Anda dapat memilih topik yang ingin Anda bahas. Misalnya, Kebakaran hutan. Pada tahap pencarian fakta, Anda akan menjelaskan definisi dan dampak kebakaran hutan. Taruh definisi itu di paragraf pertama ya?
2. Mendeskripsikan Rangkaian Peristiwa
Struktur kedua mencakup proses terjadinya fenomena ini. Anda bisa menjelaskan penyebab atau tahapan terjadinya kebakaran hutan.
3. Ulasan
Struktur teks eksplanasi yang terakhir adalah resensi. Berisi komentar atau penilaian penulis terhadap dampak fenomena yang dibahas.
Contoh Teks Deskriptif
Oleh karena itu, untuk lebih memahami penyusunan teks eksplanasi, berikut inicontoh teks eksplanasi dengan strukturnya.
Kebakaran hutan
Deskripsi Kasus
Kebakaran hutan adalah suatu keadaan musnahnya sebagian atau seluruh hasil hutan akibat suatu hutan terkena kebakaran dengan intensitas tinggi. Kebakaran hutan juga berdampak pada polusi udara di sekitar rumah penduduk.
Penggambaran Jaringan Aktivitas
Kebakaran hutan dapat disebabkan oleh aktivitas manusia dan alam. Aktivitas manusia yang dapat memicu kebakaran hutan antara lain; sembarangan membuang puntung rokok, sengaja membakar hutan, atau lupa mematikan api unggun. Selain itu, musim kemarau panjang juga turut andil dalam terjadinya bencana ini. Gesekan daun atau dahan pohon dapat menimbulkan kebakaran yang meluas.
Komentar
Hutan merupakan sumber daya alam yang harus kita jaga. Sebagai makhluk berakal, alangkah baiknya kita berkontribusi terhadap perlindungan hutan. Kami memulainya dengan membuang puntung rokok dan mematikan api unggun sebelum meninggalkan hutan.
Coba cari lagi apa yang ada inginkan pada kolom berikut: