Jelaskan Akibat Keberagaman Masyarakat Indonesia
Sabtu, Januari 06, 2024Jelaskan Akibat Keberagaman Masyarakat Indonesia - Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk karena terdiri dari berbagai suku, tradisi, bahasa daerah, dan agama yang berbeda-beda. Varietas ini terdapat di berbagai daerah mulai dari Sabang hingga Merauke.
Keberagaman Masyarakat kita adalah kekayaan bangsa Indonesia. Hal ini juga menjadi daya tarik bagi negara-negara lain untuk datang ke Indonesia.
Namun dibalik itu semua, keberagaman sosial berpotensi menimbulkan berbagai permasalahan di masyarakat. Sebab salah satu ciri keberagaman adalah adanya perbedaan.
Bentuk-Bentuk Konflik Dalam Masyarakat Indonesia
Berikut bentuk-bentuk konflik yang timbul dari keberagaman yang ada di Indonesia, berdasarkan jenis buku Pendidikan dan Kewarganegaraan.
1. Konflik antar suku, yaitu konflik antara suku yang satu dengan suku yang lain. Perbedaan suku seringkali menimbulkan perbedaan tradisi, budaya, sistem kekerabatan dan norma sosial dalam masyarakat.
Kesalahpahaman terhadap perbedaan-perbedaan tersebut dapat menimbulkan permasalahan bahkan konflik dalam masyarakat.
2. Konflik antar agama, yaitu konflik antar kelompok yang berbeda keyakinan atau agama. Konflik ini dapat terjadi antara satu agama dengan agama lain atau antar kelompok dalam agama tertentu.
3. Konflik antar ras, yaitu konflik antara ras yang satu dengan ras yang lain. Konflik ini mungkin disebabkan oleh sikap rasial, yaitu memperlakukan orang secara berbeda berdasarkan ras.
4. Konflik antar kelompok, yaitu konflik antar kelompok atau faksi dalam masyarakat. Kelas atau kelompok dalam masyarakat dapat dibedakan berdasarkan pekerjaan, partai politik, asal daerah, dan lain-lain. mungkin berbeda tergantung pada fundamentalnya.
Baca Juga: Fungsi Fakta Dalam Sebuah Teks Persuasi Adalah
Penyebab Konflik di Masyarakat
Konflik dalam masyarakat bukanlah suatu proses yang muncul secara tiba-tiba. Peristiwa ini terjadi akibat suatu proses yang memunculkan berbagai gejala di masyarakat.
Gejala-gejala yang menunjukkan adanya konflik sosial di masyarakat adalah sebagai berikut.
1. Tujuan, cara melakukan sesuatu, dll antar kelompok. Tidak ada perbedaan pendapat mengenai permasalahan tersebut.
2. Norma sosial tidak berfungsi dengan baik sebagai sarana untuk mencapai tujuan.
3. Pertentangan norma dalam masyarakat menimbulkan kebingungan dalam masyarakat.
4. Sanksi terhadap pelanggar norma tidak keras dan tidak lemah.
5. Perbuatan warga masyarakat sudah tidak sesuai dengan norma yang berlaku.
6. Terjadi proses disosiatif, yaitu proses yang menimbulkan persaingan tidak sehat, tindakan kontroversial dan konflik.
Baca Juga: Sifat Unsur Penyusun Senyawa Adalah, Cek Disini Pembahasannya!
Akibat Munculnya Konflik
Konflik yang terjadi dalam masyarakat merupakan fenomena sosial, terutama pada masyarakat yang berbeda-beda. Konflik yang terjadi di masyarakat mempunyai dampak positif dan negatif, baik secara individu maupun kelompok.
Salah satu dampak positif konflik adalah meningkatnya solidaritas kelompok. Hubungan antar anggota suatu kelompok atau komunitas diperkuat.
Namun konflik juga mempunyai akibat negatif, seperti berikut ini.
1. Perpecahan dalam masyarakat
Perpecahan merupakan akibat nyata dari konflik yang terjadi di masyarakat. Keharmonisan sosial akan terganggu akibat konflik yang ditimbulkannya. Anggota yang dulunya bertetangga tidak lagi saling menyapa, saling membenci, saling berprasangka buruk, dan sebagainya. Mereka berubah.
2. Kerugian harta benda dan kerugian manusia
Perusakan harta benda seringkali terjadi akibat konflik dalam masyarakat. Kerusakan fasilitas umum, rumah pribadi, dan taman merupakan contoh nyata akibat konflik. Konflik juga dapat menimbulkan korban jiwa di masyarakat.
3. Rusaknya nilai dan norma sosial yang ada
Akibat konflik dalam masyarakat, nilai dan norma sosial seperti cinta kasih, kekeluargaan, gotong royong, dan persaudaraan bisa terganggu. Nilai-nilai tersebut digantikan oleh kemarahan, kecurigaan, ketidakpercayaan terhadap kelompok lain, dan sebagainya. Bisa menahan emosi.
Larangan bertemu dengan kelompok lain, larangan bekerjasama dengan kelompok lain, dan sebagainya. Aturan sosial juga dapat berubah.
4. Perubahan kepribadian
Kepribadian seseorang bisa berubah akibat konflik; Misalnya, anak korban konflik menjadi mudah tersinggung, takut menatap orang lain, atau pendendam. Orang-orang yang terlibat dalam konflik bisa menjadi kasar, marah, dan agresif.