Pada masa demokrasi terpimpin, politik luar negeri Indonesia mengarah pada politik bebas dan aktif. Meskipun Indonesia sangat tersentralisas...
Pada Masa Demokrasi Terpimpin Politik Luar Negeri Indonesia Condong Ke
Rabu, Februari 21, 2024
Daftar Isi [Tampil]
Pada masa demokrasi terpimpin, politik luar negeri Indonesia mengarah pada politik bebas dan aktif. Meskipun Indonesia sangat tersentralisasi di bawah Presiden pada saat itu, Indonesia tetap aktif dalam mencapai kepentingan globalnya.
Namun saat itu Indonesia juga sedang mengalami konflik dengan negara lain.
Indonesia menerapkan sistem politik ini karena berbagai kepentingan; Salah satunya adalah tatanan ekonomi dan politik Indonesia yang buruk saat itu.
waktu awal demokrasi Kepemimpinan ditandai dengan pengaturan yang lebih diktator dan terpusat.
Sistem politik seperti ini mempunyai kekuasaan mutlak dan segala sesuatunya berada di tangan presiden.
Namun Indonesia tetap menganut sistem hubungan internasional yang bebas dan aktif, yang merupakan sistem yang diterapkannya sejak awal.
Stabilitas ekonomi dan tujuan bernegara merupakan cita-cita sistem politik Indonesia yang lebih maju dan dinamis.
Dengan tatanan bebas aktif tersebut, Soekarno pun ingin agar seluruh rakyat merasakan manfaat dalam mencapai kepentingan nasional dalam skala global.
Pada Era Demokrasi Terpimpin, Politik Luar Negeri Indonesia Cenderung Bebas dan Aktif
Berbagai kepentingan nasional juga dicapai oleh sistem politik luar negeri. Di sisi lain, pencapaian tujuan politik dapat menimbulkan konflik dengan negara lain. Sejumlah peristiwa telah terjadi akibat penerapan sistem ini di Indonesia, antara lain:
1. Kembalinya Irian Barat
Berkat diplomasi, Belanda akhirnya setuju mengembalikan Irian Barat ke tangan Indonesia. Saat itu, Indonesia menunjukkan tekad politik untuk menunjukkan dan memperjuangkan kedaulatan NKRI seutuhnya dan seutuhnya.
Baca Juga: Organisasi Perhimpunan Negara Negara Di Kawasan Asia Tenggara Dinamakan
2. Oldefo menjadi Nefo
Kebijakan politik yang bebas dan aktif juga terlihat dalam kasus Oldefo dan Nefo. Oldefo sendiri merupakan gabungan negara kapitalis dan Nefo penuh dengan negara komunis. Indonesia selektif dan tidak memilih suatu blok tetapi dekat dengan semua negara.
3. Konfrontasi Malaysia
Soekarno dikenal sebagai salah satu pahlawan revolusi dan juga pendiri bangsa yang memiliki hubungan buruk dengan Malaya (saat itu dikenal sebagai Malaysia). Hingga tahun 1961, Sukarno tampak risih dengan keberadaan Federasi Malaysia.
Sistem politik terpusat seperti demokrasi terpimpin juga telah melahirkan kekuatan global yang lebih aktif di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan kembalinya Irian Barat, dan pada masa demokrasi terpimpin, politik luar negeri Indonesia hanya diarahkan untuk kepentingan sendiri.
Coba cari lagi apa yang ada inginkan pada kolom berikut:
2. Oldefo menjadi Nefo
Kebijakan politik yang bebas dan aktif juga terlihat dalam kasus Oldefo dan Nefo. Oldefo sendiri merupakan gabungan negara kapitalis dan Nefo penuh dengan negara komunis. Indonesia selektif dan tidak memilih suatu blok tetapi dekat dengan semua negara.
3. Konfrontasi Malaysia
Soekarno dikenal sebagai salah satu pahlawan revolusi dan juga pendiri bangsa yang memiliki hubungan buruk dengan Malaya (saat itu dikenal sebagai Malaysia). Hingga tahun 1961, Sukarno tampak risih dengan keberadaan Federasi Malaysia.
Sistem politik terpusat seperti demokrasi terpimpin juga telah melahirkan kekuatan global yang lebih aktif di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan kembalinya Irian Barat, dan pada masa demokrasi terpimpin, politik luar negeri Indonesia hanya diarahkan untuk kepentingan sendiri.
Bantu Apresiasi Bantu berikan apresiasi jika artikelnya dirasa bermanfaat agar penulis lebih semangat lagi membuat artikel bermanfaat lainnya. Terima kasih.