Apa yang dimaksud dengan periodisasi? Periodisasi selalu berkaitan dengan waktu. Periodisasi merupakan salah satu hal yang membantu manusia ...
Periodisasi Sejarah Indonesia
Selasa, Februari 06, 2024
Daftar Isi [Tampil]
Apa yang dimaksud dengan periodisasi? Periodisasi selalu berkaitan dengan waktu. Periodisasi merupakan salah satu hal yang membantu manusia mengembangkan sejarah.
Melalui periodisasi, sejarah peristiwa atau peristiwa dapat dijelaskan dengan baik. Lalu apa yang dimaksud dengan periodisasi? Untuk mengetahuinya, sebaiknya Anda membaca artikel di bawah ini.
Pada artikel ini akan dibahas pengertian periodisasi, tujuan periodisasi, jenis-jenis periodisasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi periodisasi.
Memahami Periodisasi
Periodisasi adalah tingkat perkembangan waktu. Dapat juga dikatakan bahwa pengertian periodisasi adalah membagi suatu periode. Periodisasi dalam sejarah adalah tingkat perkembangan suatu periode dalam sejarah.
Pemecahan ini dilakukan karena jangka waktu. Periode ini dimulai dari awal mula manusia hingga saat ini. Ini adalah jangka waktu yang sangat lama.
Keadaan ini menyebabkan para sejarawan atau ahli mengalami kesulitan. Mereka kesulitan memahami atau mendiskusikan suatu masalah yang muncul. Mengingat banyaknya permasalahan yang timbul dalam kehidupan manusia.
Oleh karena itu, para ahli dan sejarawan akhirnya mencapai kesepakatan. Pengaturan ini berkaitan dengan waktu atau periode. Berupa periodisasi sejarah atau pembagian waktu.
Tujuan penataan ini adalah untuk memudahkan pemahaman. Serta pembahasan sejarah tentang kehidupan manusia. Oleh karena itu, periodisasi muncul.
Periodisasi adalah kata yang merujuk pada pembagian sejarah. Pembedaan sejarah tersebut merupakan permasalahan yang berkaitan dengan masa, zaman atau jangka waktu yang mempunyai ciri-ciri yang sama. Hal inilah yang menjadikan pengertian periodisasi secara etimologi berbeda-beda.
Secara etimologis, kata periode berasal dari bahasa Yunani. Bermula dari kata “periodos” yang berarti “sirkulasi”. Arti kata ini adalah menunjukkan pandangan tentang periode sejarah. Sebaliknya disebut “struktur sejarah”.
Periodisasi akan menghasilkan abstraksi deskriptif. Hal ini akan memberikan kondisi yang menguntungkan untuk jangka waktu tertentu. Berkat sifatnya yang relatif stabil.
Namun, penentuan awal dan akhir setiap periode seringkali bersifat arbitrer. Hal ini karena ia berubah dari waktu ke waktu sepanjang sejarah. Selama sejarah mempunyai struktur yang tidak umum dan berkesinambungan, semua sistem periodisasi akan bersifat arbitrer.
Namun tanpa periode yang pasti, betapa pun aneh atau kaburnya, masa lalu hanyalah peristiwa-peristiwa yang tersebar. Tanpa kerangka untuk membantu orang memahami hal ini.
Periodisasi dalam sejarah akan dilakukan oleh banyak pihak. Seperti komunitas, negara atau bangsa di seluruh dunia. Periodisasi juga terjadi dalam sejarah.
Sebab, dalam setiap periode sejarah terdapat banyak rangkaian peristiwa. Seperti banyak acara. Misalnya periodisasi negara-negara Eropa.
Buku ini memuat asal muasal peradaban dan sejarah Eropa, ditulis secara ringkas, runtut, dan lengkap. Dengan cara ini kita akan lebih mudah memahaminya dan tentunya akan menambah banyak pemahaman secara umum.
Tujuan Periodisasi
Setelah mengetahui pengertian periodisasi, pembahasan selanjutnya adalah tujuan periodisasi. Tujuan periodisasi adalah:
1. Mempermudah mendapatkan ide
Salah satu tujuan penting periodisasi adalah untuk memudahkan mendapatkan gambaran. Melalui periodisasi, seseorang dapat melihat suatu peristiwa atau kejadian sesuai dengan periodisasinya. Gambaran umum dapat diperoleh melalui periodisasi.
(M. Ali, 2006: 49) menyatakan bahwa jumlah tahun terjadinya suatu peristiwa terlalu banyak. Hal ini mengubah rangkaian tahun dan hal lainnya menjadi rangkaian tak terbatas. Rangkaian peristiwa ini tidak mempunyai asal usul. Oleh karena itu rangkaian tersebut dibagi lagi untuk memperoleh suatu gambar atau tampilan.
2. Sederhanakan cerita sejarah
Sejarah adalah hal yang panjang. Tak hanya itu, peristiwa dalam sejarah terkadang cukup kompleks. Hal-hal ini seringkali gagal menemukan titik temu. Oleh karena itu, muncullah periodisasi. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan cerita sejarah yang kompleks dan panjang.
(Sidi Gazalba, 1981: 62) menyatakan bahwa untuk mengatasi kompleksitas, pikiran memecahnya, membaginya dan mengkategorikannya. Gambaran yang tampak rumit kemudian disederhanakan. Jika tidak, maka akan dirangkum menjadi satu urutan atau orderan. Ini akan memudahkan pemahamannya.
3. Memenuhi persyaratan sistematika ilmu pengetahuan
Tujuan periodisasi yang ketiga adalah untuk memenuhi persyaratan sistematis dalam ilmu pengetahuan. Salah satu syarat ilmu adalah sistematis. Setiap ilmu mempunyai sifat sistematis.
Semua peristiwa atau peristiwa yang terjadi di masa lalu akan dikelompokkan. Mulai sekarang, mereka akan terhubung satu sama lain. Hal-hal ini kemudian akan dihubungkan bersama dan akhirnya diorganisasikan secara sistematis.
4. Dasar penyusunan cerita sejarah
Sejarah yang panjang dan kompleks perlu disusun. Tujuannya untuk memudahkan seseorang dalam memeriksanya. Peristiwa atau kejadian akan diatur menurut waktu atau periodisasi.
(Louis Gottschalk, 1983: 149) menyatakan bahwa susunan data sejarah yang paling masuk akal adalah kronologis. Artinya menyiapkan data historis menurut periode waktu. Hal ini karena kronologi adalah satu-satunya norma obyektif. Selain itu, kronologi merupakan suatu hal yang harus diperhatikan oleh para ahli atau sejarawan.
5. Mengetahui kejadian secara kronologis
Tujuan periodisasi juga untuk mengetahui peristiwa sejarah menurut kronologinya. Menyusun cerita sejarah secara kronologis akan memudahkan pekerjaan Anda. Seseorang akan dengan mudah mengetahui urutan terjadinya suatu peristiwa.
Kronologi akan menghindarkan kita dari keharusan mengulang cerita. Sepertinya ini tentang kejadian yang sama. Periodisasi yang disusun secara kronologis juga akan mengungkap dan menjelaskan sebab dan akibat suatu peristiwa.
Jenis Periodisasi
Periodisasi akan memberikan bentuk dan gaya tersendiri pada materi sejarah yang tak terbatas. Fitur-fitur inilah yang menjadi faktor pembedanya. Perbedaan antara satu wisata dengan wisata lainnya. Ada pula berbagai faktor yang dijadikan kriteria dalam pengembangan konsep periodisasi. Faktor ini juga berkaitan dengan jenis periodisasi. Jenis periodisasi adalah:
1. Periodisasi berdasarkan satuan waktu kronologis
Membagi periodisasi menjadi waktu adalah cara yang sangat sederhana untuk melakukan periodisasi. Periodisasi ini umumnya akan dibulatkan berdasarkan beberapa hal. Seperti tahun terjadinya peristiwa atau abad terjadinya peristiwa tersebut. Misalnya saja seperti gambar dibawah ini:
A. Perang tentara Portugis dengan tentara Spanyol di Indonesia
Terjadi perang pada tahun 1529. Perang terjadi antara tentara Portugis dan tentara Spanyol di Indonesia. Pada tahun 1546, Filipina jatuh ke tangan Spanyol. Sedangkan Ambon dan Ternate jatuh ke tangan Portugis.
B. Sejarah Perancis pada abad ke-9
Ini adalah periodisasi berdasarkan satuan kronologis. Namun periodisasi dengan cara ini dinilai kurang efektif. Ini seperti melakukan pengukuran jarak tempuh tetap di jalan.
Taruhannya saat itu tidak akan menjelaskan apa pun tentang apa yang terjadi di sana. Periodisasi ini tampaknya tidak memberikan pola atau pembedaan apa pun terhadap peristiwa-peristiwa tersebut. Juga tidak memberikan klasifikasi atas peristiwa-peristiwa yang terkandung di dalamnya. Namun periodisasi ini hanya berkaitan dengan perbedaan itu sendiri.
2. Periodisasi menurut ciri-ciri peristiwa
Waktu bukanlah kendala utama dalam periodisasi ini. Waktu bukanlah kendala utama dalam proses pengelompokan sejarah. Sebaliknya kita akan melihat karakteristik dasar suatu peristiwa.
Hal ini dilakukan untuk menciptakan penghalang terhadap sejarah itu sendiri. Namun tidak setiap periodisasi tidak dapat dipisahkan dari waktu. Setiap peristiwa atau kejadian bergantung pada waktu. Hal ini karena setiap peristiwa akan terjadi pada waktu tertentu.
Oleh karena itu, meskipun waktu bukan merupakan kendala utama, namun periodisasi tersebut tetap berkaitan dengan waktu. Misalnya Prof. Moh. Dalam bukunya Sumpah6000 Tahun Saka Merah Putih (1957). Periodisasi sejarah bangsa Indonesia terbagi menjadi enam bagian sebagai berikut:
- Dari zaman prasejarah hingga awal Masehi
- Masa Protosejarah atau masa permulaan sejarah Indonesia (awal Masehi sampai abad ke-7 Masehi)
- Periode Sriwijaya Syailendra (abad ke-7 hingga ke-12)
- Masa Singasari Majapahit (abad ke-13 hingga ke-16)
- Masa Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Abad 16-19)
- Abad Proklamasi Kemerdekaan (awal abad ke-20 hingga pertengahan abad ke-20)
3. Periodisasi berdasarkan cabang
Jenis periodisasi berikutnya berdasarkan cabang. Ilmu pengetahuan yang lambat laun semakin luas cakupannya dan semakin kaya ilmunya, memerlukan diferensiasi. Hal ini juga sama dengan sejarah.
Sejarah sebagai ilmu juga terbagi menjadi “cabang-cabang”. Hal ini memudahkan kita memusatkan perhatian pada bagian tertentu dari sejarah. Dengan demikian, menjadi mungkin untuk menghistorisasikan atau menggambarkan bidang-bidang aktivitas manusia secara lebih rinci dan mendalam.
Tujuannya agar lebih mudah menguasai seluruh fakta masa lalu. Perhatikan bahwa fakta-fakta ini bervariasi dan terperinci. Cabang-cabang dalam sejarah dapat dibagi menjadi:
- sejarah ekonomi
- sejarah perang
- Sejarah politik
- Sejarah konstitusi
- Sejarah sosial
- sejarah budaya
- Sejarah Pendidikan
- dll
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Periodisasi
Periodisasi sejarah menjadi dasar penyusunan cerita sejarah. Para sejarawan atau ahli sendiri mempunyai pengaruh yang besar dalam penyusunan periodisasi ini. Tentu saja ada perbedaan selain cara periodisasi diukur.
Misalnya, terdapat perbedaan batas pengukuran antara sejarawan yang satu dengan sejarawan yang lain. Periodisasi sejarah merupakan pandangan para sejarawan. Pendapat ini berdasarkan pengamatan dan komentarnya sendiri.
Oleh karena itu, periodisasi merupakan persoalan subjektif. Seringkali periodisasi ini akan menimbulkan perbedaan pendapat dan pendapat di kalangan sejarawan. Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa hal.
Misalnya karena pokok pertanyaannya, terdapat perbedaan dalam cara masing-masing penulis menilai, serta cara berpikirnya masing-masing. Oleh karena itu, periodisasi merupakan sesuatu yang erat kaitannya dengan filsafat, agama, keyakinan, keyakinan atau pandangan hidup.
Selain perbedaan tersebut, terdapat juga faktor pembeda. Seperti perbedaan budaya dan perbedaan sikap. Perbedaan politik pada masa itu juga menjadi salah satu hal yang akan mempengaruhi cara berpikir seorang sejarawan.
Ini adalah pemeriksaan periodisasi. Anda dapat menemukan hal menarik lainnya di Panduancode.com.
Bantu Apresiasi Bantu berikan apresiasi jika artikelnya dirasa bermanfaat agar penulis lebih semangat lagi membuat artikel bermanfaat lainnya. Terima kasih.