Kolera adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Vibrio Kolera. Ini menyebabkan gejala diare dan dehidrasi parah pada pasien kole...
Salah Satu Penyebab Penyakit Kolera Pada Penduduk Adalah
Kamis, Februari 29, 2024
Daftar Isi [Tampil]
Kolera adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Vibrio Kolera. Ini menyebabkan gejala diare dan dehidrasi parah pada pasien kolera. Kondisi ini bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik.
Kolera biasanya terjadi pada orang yang tinggal di daerah ramai tanpa kondisi kebersihan yang baik. Negara-negara yang terkena dampak perang, kemiskinan dan bencana alam juga berisiko tinggi terkena wabah kolera. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyakit kolera, simak ulasannya di bawah ini.
Apa itu kolera?
Kolera atau kolera merupakan penyakit menular yang mengganggu sistem pencernaan. Gejala utama yang dialami penderita kolera adalah:diare parah dan dehidrasi. Penularan kolera biasanya berasal dari air yang terkontaminasi bakteri Vibrio cholera.
Kolera merupakan penyakit yang sudah ada sejak lama, pada saat itu sistem pembuangan limbah dan sanitasi masih belum sebaik sekarang. Penyakit ini menyebar hampir di seluruh dunia.
Ketika sanitasi ditingkatkan dengan dukungan kemajuan teknologi, kasus kolera menurun secara signifikan. Namun kasus kolera masih cukup tinggi di beberapa negara; terutama di negara-negara berkembang dimana sanitasi buruk, padat penduduk, zona perang atau daerah bencana alam.
Menurut data WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), jumlah kasus kolera di seluruh dunia mencapai 1,3-4 juta kasus per tahun. Padahal, data ini mencatat angka kematian akibat kolera berkisar 21-143 ribu setiap tahunnya.
Penyebab Kolera
Kolera disebabkan oleh infeksi bakteri bernama Vibrio cholera yang hidup di alam liar, seperti sungai, sumur, atau danau. Sumber utama penyebaran bakteri kolera adalah air atau makanan yang terkontaminasi bakteri Vibrio cholera.
Selain itu, virus juga dapat menular ke tubuh melalui tangan yang tidak dicuci bersih atau melalui air yang mengandung bakteri. kolera.
Beberapa makanan yang kerap menjadi sarang bakteri kolera antara lain:
- Sayuran dan buah-buahan yang tidak dicuci.
- Biji-bijian seperti gandum dan beras.
- Terutama makanan laut yang dimasak dengan buruk.
Begitu bakteri kolera berhasil masuk dan menginfeksi tubuh, bakteri tersebut akan berkembang biak di usus halus. Proliferasi ini dapat menghambat penyerapan air dan mineral dalam sistem pencernaan. Akibatnya, penderita akan mengalami diare encer yang cukup parah dan sering kali menyebabkan dehidrasi.
Baca Juga: Zat Sisa Metabolisme Yang Dikeluarkan Melalui Paru Paru Adalah
Faktor Risiko Kolera
Selain berbagai sumber penularan di atas, ada sejumlah faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang tertular kolera:
1. Defisiensi Asam Lambung
Asam lambung bisa menjadi tameng yang mencegah bakteri berkembang biak. kolera. Pasalnya, bakteri tersebut tidak dapat bertahan hidup di lingkungan dengan keasaman tinggi. Artinya seseorang dengan kadar asam lambung yang rendah akan lebih rentan terkena infeksi kolera.
2. Tinggal di lingkungan yang tidak bersih
Bakteri kolera dapat berkembang biak dengan cepat di lingkungan dengan sistem sanitasi yang buruk, seperti kurangnya pasokan air bersih. Inilah sebabnya mengapa kolera sering ditemukan di kamp pengungsian, medan perang, dan tempat serupa.
3. Rumah yang Penuh Penderitaan
Kolera merupakan penyakit menular yang dapat ditularkan melalui makanan. Jika Anda tinggal satu rumah dengan penderita kolera dan berbagi makanan bersama, maka risiko Anda tertular infeksi bakteri kolera akan semakin tinggi. Apalagi jika tidak didukung dengan sanitasi yang baik serta kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi tidak terjaga.
4. Makan makanan setengah matang
Bakteri kolera merupakan bakteri yang sering ditemukan pada hewan laut dan daging. Anda akan lebih mungkin tertular penyakit ini jika mengonsumsi makanan laut dan daging yang tidak dimasak dengan benar.
5. Golongan darah O
Meski belum diketahui penyebab pastinya, namun diketahui bahwa orang dengan golongan darah 0 memiliki risiko dua kali lipat tertular kolera dibandingkan golongan darah lainnya.
6. Gejala Kolera
Gejala utama yang dialami penderita kolera adalah diare parah. Ciri-ciri diare akibat kolera dapat dikenali dari perbedaan bentuk fesesnya yang cair dan berwarna putih pucat menyerupai susu atau air cucian beras. Pada beberapa kasus kolera, gejala diare terjadi berulang kali hingga penderita mengalami dehidrasi.
Beberapa gejala selain diare yang terjadi akibat kolera adalah:
Kolera pada anak-anak biasanya menimbulkan gejala yang lebih parah dibandingkan pada orang dewasa. Hal ini karena anak-anak yang terinfeksi bakteri tersebut lebih rentan mengalami dehidrasi dan hipoglikemia; Hal ini dapat menyebabkan penurunan kesadaran atau bahkan koma.
Bagaimana Mengobati Kolera?
Kolera merupakan penyakit yang bisa berakibat fatal jika tidak segera diobati. Beberapa pengobatan yang biasa digunakan untuk mengobati kolera antara lain:
1. Rehidrasi
Diare akibat kolera menyebabkan hilangnya elektrolit dalam tubuh. Oleh karena itu, diperlukan larutan rehidrasi sederhana berupa oralit untuk menggantikannya. ORS diyakini efektif memulihkan cairan elektrolit dalam tubuh.
2. Menyuntikkan cairan IV
Bila upaya rehidrasi oral menggunakan oralit belum memberikan efek signifikan pada pasien kolera, dokter mungkin akan memberikan cairan tambahan melalui infus.
3. Pemberian antibiotik
Antibiotik Ini bukanlah pengobatan utama untuk kolera. Namun, beberapa jenis antibiotik diketahui berpotensi meredakan gejala diare akibat kolera.
4. Mengonsumsi Suplemen Seng
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa zinc merupakan senyawa yang dapat mengurangi gejala diare terkait kolera pada anak.
5. Pencegahan Kolera
Kolera merupakan penyakit yang masih dapat dicegah dengan melakukan upaya sebagai berikut:
Hindari produk susu yang belum dipasteurisasi atau disterilkan.
Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya, kolera merupakan suatu kondisi yang memerlukan penanganan segera. Jika Anda mengalami gejala serupa di atas, segera hubungi dokter Siloam Hospitals untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan pengobatan yang tepat.
Coba cari lagi apa yang ada inginkan pada kolom berikut:
Faktor Risiko Kolera
Selain berbagai sumber penularan di atas, ada sejumlah faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang tertular kolera:
1. Defisiensi Asam Lambung
Asam lambung bisa menjadi tameng yang mencegah bakteri berkembang biak. kolera. Pasalnya, bakteri tersebut tidak dapat bertahan hidup di lingkungan dengan keasaman tinggi. Artinya seseorang dengan kadar asam lambung yang rendah akan lebih rentan terkena infeksi kolera.
2. Tinggal di lingkungan yang tidak bersih
Bakteri kolera dapat berkembang biak dengan cepat di lingkungan dengan sistem sanitasi yang buruk, seperti kurangnya pasokan air bersih. Inilah sebabnya mengapa kolera sering ditemukan di kamp pengungsian, medan perang, dan tempat serupa.
3. Rumah yang Penuh Penderitaan
Kolera merupakan penyakit menular yang dapat ditularkan melalui makanan. Jika Anda tinggal satu rumah dengan penderita kolera dan berbagi makanan bersama, maka risiko Anda tertular infeksi bakteri kolera akan semakin tinggi. Apalagi jika tidak didukung dengan sanitasi yang baik serta kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi tidak terjaga.
4. Makan makanan setengah matang
Bakteri kolera merupakan bakteri yang sering ditemukan pada hewan laut dan daging. Anda akan lebih mungkin tertular penyakit ini jika mengonsumsi makanan laut dan daging yang tidak dimasak dengan benar.
5. Golongan darah O
Meski belum diketahui penyebab pastinya, namun diketahui bahwa orang dengan golongan darah 0 memiliki risiko dua kali lipat tertular kolera dibandingkan golongan darah lainnya.
6. Gejala Kolera
Gejala utama yang dialami penderita kolera adalah diare parah. Ciri-ciri diare akibat kolera dapat dikenali dari perbedaan bentuk fesesnya yang cair dan berwarna putih pucat menyerupai susu atau air cucian beras. Pada beberapa kasus kolera, gejala diare terjadi berulang kali hingga penderita mengalami dehidrasi.
Beberapa gejala selain diare yang terjadi akibat kolera adalah:
- Mual dan muntah.
- Dehidrasi dan kelelahan.
- Elektrolit dalam tubuh tidak seimbang.
- hipoglikemia (gula darah rendah).
Kolera pada anak-anak biasanya menimbulkan gejala yang lebih parah dibandingkan pada orang dewasa. Hal ini karena anak-anak yang terinfeksi bakteri tersebut lebih rentan mengalami dehidrasi dan hipoglikemia; Hal ini dapat menyebabkan penurunan kesadaran atau bahkan koma.
Bagaimana Mengobati Kolera?
Kolera merupakan penyakit yang bisa berakibat fatal jika tidak segera diobati. Beberapa pengobatan yang biasa digunakan untuk mengobati kolera antara lain:
1. Rehidrasi
Diare akibat kolera menyebabkan hilangnya elektrolit dalam tubuh. Oleh karena itu, diperlukan larutan rehidrasi sederhana berupa oralit untuk menggantikannya. ORS diyakini efektif memulihkan cairan elektrolit dalam tubuh.
2. Menyuntikkan cairan IV
Bila upaya rehidrasi oral menggunakan oralit belum memberikan efek signifikan pada pasien kolera, dokter mungkin akan memberikan cairan tambahan melalui infus.
3. Pemberian antibiotik
Antibiotik Ini bukanlah pengobatan utama untuk kolera. Namun, beberapa jenis antibiotik diketahui berpotensi meredakan gejala diare akibat kolera.
4. Mengonsumsi Suplemen Seng
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa zinc merupakan senyawa yang dapat mengurangi gejala diare terkait kolera pada anak.
5. Pencegahan Kolera
Kolera merupakan penyakit yang masih dapat dicegah dengan melakukan upaya sebagai berikut:
- Pastikan Anda minum dari sumber air bersih.
- Cuci tangan Anda dengan sabun dan air mengalir.
- Makanlah makanan yang dimasak dengan baik.
Hindari produk susu yang belum dipasteurisasi atau disterilkan.
Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya, kolera merupakan suatu kondisi yang memerlukan penanganan segera. Jika Anda mengalami gejala serupa di atas, segera hubungi dokter Siloam Hospitals untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan pengobatan yang tepat.
Bantu Apresiasi Bantu berikan apresiasi jika artikelnya dirasa bermanfaat agar penulis lebih semangat lagi membuat artikel bermanfaat lainnya. Terima kasih.