Dalam anatomi manusia, persendian adalah titik fisik yang menghubungkan dua tulang. Misalnya, ada sebuah bola di persimpangan tempat sebuah ...
Sendi Peluru Terdapat Pada Hubungan Antara Tulang
Kamis, Februari 22, 2024
Daftar Isi [Tampil]
Dalam anatomi manusia, persendian adalah titik fisik yang menghubungkan dua tulang. Misalnya, ada sebuah bola di persimpangan tempat sebuah tulang dengan ujung membulat memasuki ujung tulang lain yang berbentuk cekung.
Contoh sendi timbal adalah sendi antara tulang lengan atas dan tulang belikat, serta sendi antara tulang pinggul dan tulang paha.
Dijelaskan, sambungan terdiri dari beberapa bagian, bagian-bagian tersebut adalah:
- Tulang rawan. Ini adalah jenis jaringan yang menutupi permukaan tulang pada persendian. Tulang rawan membantu mengurangi gesekan gerakan di dalam sendi.
- Membran sinovial. Jaringan yang disebut membran sinovial menutupi sendi dan menyegelnya ke dalam kapsul sendi. Membran ini mengeluarkan cairan bening dan lengket (cairan sinovial) di sekitar sendi untuk melumasi sendi.
- Ligamen. Organ ini merupakan pita jaringan ikat yang elastis dan kuat. Ligamen yang kuat mengelilingi sendi untuk memberikan dukungan dan membatasi pergerakan sendi. Bagian ini juga menghubungkan tulang satu sama lain.
- Tendon. Jenis jaringan ikat keras lainnya adalah tendon, yang terletak di kedua sisi sendi dan terhubung ke otot yang mengontrol pergerakan sendi. Tendon menghubungkan otot ke tulang.
- Berubah. Di antara tulang, ligamen, atau struktur terdekat lainnya terdapat kantung berisi cairan yang disebut bursa. Mereka membantu mengurangi gesekan pada persendian.
- Cairan sinovial. Cairan bening dan lengket yang dikeluarkan dari membran sinovial.
- Meniskus. Ini adalah bagian tulang rawan melengkung yang ditemukan di lutut dan sendi lainnya.
Ada tiga jenis sendi tergantung pada sifat gerakannya:
- Sinarthrosis atau Sendi Mati. Itu adalah sendi yang tidak bisa digerakkan. Misalnya saja persendian pada tulang tengkorak.
- Amphiarthrosis atau Sendi Kaku. Ini adalah sendi yang bisa digerakkan, meski gerakannya terbatas. Misalnya saja persendian pada tulang antara tulang belakang dan tulang rusuk.
- Diarthrosis atau Sendi Bergerak. Ini adalah sendi yang bisa bergerak bebas.
Ada beberapa jenis sambungan tergantung pada arah pergerakannya:
- Pesawat (Sliding Joint). Contoh sendi ini adalah sendi pada tulang belakang. Sendi ini memungkinkan pergerakan antara satu tulang menggantikan tulang lainnya.
- Engsel (Sambungan Engsel). Ini adalah sendi yang hanya memungkinkan gerakan dalam satu arah. Biasanya sendi engsel hanya bisa diluruskan atau ditekuk. Sendi engsel terletak pada tulang lutut dan siku.
- Condylar (Sendi Gulung). Sendi ini memungkinkan tubuh berputar pada suatu sumbu tetapi memiliki gerakan terbatas. Misalnya saja hubungan antara tulang hasta dan tulang hasta.
- Pivot (Sendi Putar). Merupakan persendian dimana salah satu ujung tulang bergerak atau berputar pada ujung tulang lainnya. Sendi inilah yang memungkinkan kepala kita berputar dengan bebas. Contohnya adalah persendian antara tulang tengkorak dan tulang atlas.
- Bola dan Soket (Sambungan Timbal). Ini adalah sendi yang bisa bergerak ke segala arah. Bentuknya menyerupai bola, dan tulangnya menyerupai mangkuk. Misalnya sendi yang menghubungkan tulang bagian atas dan korset bahu.
- Pelana (Gunung Pelana). Sendi ini mempunyai kemampuan untuk bergerak kesamping dan ke depan, atau bergerak secara bilateral. Contoh sendi pelana adalah sendi pada tulang pangkal ibu jari.
Ada beberapa kelainan yang cenderung menyerang sendi dan tulang, seperti:
1. Autoimun
Gangguan sendi Penyakit autoimun yang umum adalah rheumatoid arthritis. Jika Anda mengalami kelainan sendi, sistem kekebalan tubuh akan merusak tulang rawan dan jaringan ikat sehingga menyebabkan kehilangan tekstur halus dan menjadi kasar.
Seiring waktu, tulang rawan akan melemah. Obat-obatan yang dapat mengontrol respons sistem kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan adalah obat-obatan yang mungkin diresepkan dokter untuk mengatasi masalah ini.
2. Peradangan
Gangguan inflamasi sendi seringkali disebabkan oleh cedera atau infeksi, serta pilihan pola makan yang tidak sehat.
Ketika seseorang mengalami kondisi ini, gejalanya mungkin berupa kemerahan, nyeri, dan pembengkakan pada persendian. Gangguan ini termasuk asam urat, radang sendi psoriatis, dan radang sendi enteropati (penyakit Crohn).
Penyakit radang sendi biasanya memiliki masa kekambuhan dan pemulihan.
3. Degeneratif
Jenis kelainan sendi ini merupakan bentuk penyakit sendi yang sangat umum dan juga dapat menyerang sendi. Penyakit sendi tersebut antara lain dislokasi, keseleo, atau kerusakan sendi lainnya.
Cara mengatasi dislokasi atau keseleo adalah dengan beristirahat. Kemudian, kompres menggunakan es pada area luka untuk mengurangi pembengkakan. Ini akan membantu mempercepat proses penyembuhan.
4. Infeksi
Sendi bisa meradang karena infeksi. Infeksi ini bisa terjadi di seluruh tubuh atau di persendian. Jenis kelainan sendi antara lain kondisi seperti:septik Infeksi sendi meliputi:radang sendi VeArtritis Lyme.
Artritis Lyme Hal ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang ditularkan melalui gigitan kutu. Gejalanya meliputi ruam, kelelahan, dan gejala mirip flu.
Infeksi bakteri ini terjadi ketika bakteri masuk ke dalam tubuh dan berpindah ke persendian sehingga menyebabkan kerusakan jaringan.
Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Sendi dan Tulang?
Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan sendi dan tulang secara umum:
- Mengonsumsi makanan kaya asam lemak omega-3 yang bermanfaat mengurangi peradangan pada tubuh.
- Dapatkan kebutuhan kalsium dan vitamin D yang tepat untuk membantu menjaga tulang tetap kuat dan mengurangi risiko osteoporosis. Sekarang,Inilah rekomendasi susu tinggi kalsium untuk menjaga kesehatan tulang.
- Pertahankan berat badan ideal, karena peningkatan berat badan dapat memengaruhi sendi tertentu dan memicu ketegangan. Contohnya sendi lutut, sendi punggung, atau sendi pinggul.
- Regangkan dulu Latihan. Pasalnya, kelenturan sendi, termasuk ball joint, dapat mendukung koordinasi gerakan tubuh yang lebih baik.
- Jika Anda mengalami cedera sendi, lanjutkan pengobatan hingga sembuh. Sebab, cedera sendi yang tidak ditangani secara tuntas dapat meningkatkan kerusakan tulang rawan pada persendian tubuh.
- Berhenti merokok. Pasalnya, merokok dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan tulang dan sendi seperti osteoporosis.
- Batasi asupan alkohol. Efek peradangan alkohol dapat memperburuk nyeri sendi degeneratif akibat kondisi autoimun seperti osteoartritis dan rheumatoid arthritis.
Ada berbagai tes yang bisa dilakukan dokter untuk memeriksa kesehatan sendi seseorang.
Beberapa di antaranya:
1. Pemeriksaan fisik
Dokter mungkin melakukan pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi pergerakan, kekuatan, dan stabilitas sendi, termasuk sendi.
Mereka mungkin juga meraba sendi untuk mencari tanda-tanda peradangan atau pembengkakan.
2. Tes Kan
Tes darah bertujuan untuk mengukur tanda-tanda peradangan dalam tubuh, seperti kadar protein C-reaktif (CRP) dan faktor rheumatoid (RF), yang dapat membantu mendiagnosis kondisi seperti arthritis.
3. Tes Pencitraan
Berbagai gambar medis seperti sinar-X, CT scan dan MRI dapat membantu melihat kondisi tulang dan sendi.
Sinar-X dapat mendeteksi patah tulang, sedangkan MRI dan CT scan dapat menunjukkan lebih detail seperti kerusakan jaringan lunak.
4. Pemeriksaan cairan sendi
Pemeriksaan cairan sendi, atau aspirasi sendi, melibatkan pengeluaran sedikit cairan dari sendi yang bermasalah.
Tujuannya untuk mendiagnosis masalah kesehatan sendi seperti peradangan atau infeksi.
Pemeriksaan ini juga membantu dokter memahami penyebab gejala seperti nyeri sendi, bengkak, atau keterbatasan gerak yang dialami pasien.
5. USG sendi (USG)
USG dapat membantu melihat kondisi sendi dan jaringan sekitarnya secara real time; Ini dapat membantu mengidentifikasi masalah seperti peradangan atau cedera ligamen.
6. Tes fungsi umum
Pemeriksaannya meliputi pengukuran rentang gerak sendi tertentu untuk menilai seberapa banyak sendi tersebut dapat bergerak dan apakah ada batasannya.
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengukur kekuatan, kelenturan dan tingkat kinerja sendi dengan mendeteksi adanya masalah atau kelainan pada sendi.
7. Skintigrafi kimia
Tes ini melibatkan pemberian zat radioaktif ke tubuh yang akan terkonsentrasi pada area tulang yang tidak normal, seperti pada kasus peradangan atau infeksi.
Pemeriksaan ini dapat mendeteksi masalah tulang seperti patah tulang, infeksi, atau penyakit tulang lainnya.
Tak hanya itu, skintigrafi juga membantu dokter memantau kondisi pasien dengan permasalahan tulang yang ada.
8. Densitometri Tulang (Pemindaian DXA)
Pemeriksaan ini mengukur kepadatan mineral tulang, termasuk persendian, dan berfungsi untuk mendiagnosis risiko osteoporosis atau patah tulang.
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengevaluasi kesehatan tulang dan mengidentifikasi risiko kerapuhan tulang seperti osteoporosis.
Kapan Anda Harus Mengunjungi Dokter?
Jika Anda merasakan gejala suatu kelainan sendi atau tulang yang tidak kunjung membaik, segera temui dokter.
Sebab penanganan dini pasti bisa meminimalisir risiko komplikasi yang mengintai.
Bantu Apresiasi Bantu berikan apresiasi jika artikelnya dirasa bermanfaat agar penulis lebih semangat lagi membuat artikel bermanfaat lainnya. Terima kasih.