Kerajaan Aceh Mencapai Puncak Emasnya Pada Periode Ini Negara? —Kerajaan Aceh terletak di ujung barat laut Indonesia dan telah berdiri sejak...
Kerajaan Aceh Mencapai Puncak Keemasan Pada Masa Pemerintahan
Sabtu, Maret 02, 2024
Daftar Isi [Tampil]
Kerajaan Aceh Mencapai Puncak Emasnya Pada Periode Ini Negara? —Kerajaan Aceh terletak di ujung barat laut Indonesia dan telah berdiri sejak tahun 1496 Masehi. Berikut gambaran puncak emas Kerajaan Aceh.
Kerajaan ini merupakan kerajaan Islam ditinjau dari keyakinan utamanya. Lantas, pada masa pemerintahan raja manakah Kerajaan Aceh mencapai puncak kejayaannya?
Sejarah Berdirinya Kerajaan Aceh
Kerajaan ini M. Tercatat didirikan pada tahun 1496. Di kemudian hari, Kerajaan Aceh mempunyai wilayah kekuasaan yang meliputi Lamuri, Pedir, Daya, Nakur dan Lidie.
Pemerintahan ini berdiri dari gabungan Kerajaan Lamuri dan Kerajaan Aceh. Kerajaan Aceh mempunyai banyak raja.
Raja pertama adalah Raja Ali Mughhayat Syah yang memerintah pada tahun 1496 hingga 1530 M.
Kemudian secara turun temurun kepada putranya Salahudin. Takhta kemudian diserahkan kepada Sultan Iskender Muda yang menjabat antara tahun 1607-1636 M.
Baca Juga: Pergerakan Nasional Indonesia Dipelopori Oleh
Kerajaan Aceh di Puncak Emasnya
Menurut sejarahnya, Kerajaan Aceh mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda.
Sultan Iskender Muda menolak segala bentuk kerja sama dengan luar negeri pada masanya. Seperti Portugis, Inggris, dan Belanda yang menyerbu Indonesia.
Sultan mengetahui kelicikan negara asing yang ingin memonopoli kekayaan alam, termasuk rempah-rempah.
Sultan Iskandar Muda pun berhasil memperluas wilayah kerajaannya hingga meliputi Pulau Sumatera, Melaka, wilayah Perak, Patani, Johor dan Kedah.
Hal inilah yang menyebabkan negara-negara asing memilih untuk berpindah wilayah jajahannya ke Pulau Maluku dan Jawa. Belakangan, wilayah Aceh mendapat julukan terkenal “Serambi Mekah”.
Runtuhnya Utama Kerajaan Aceh
Faktor runtuhnya Kerajaan Aceh diawali dengan berakhirnya masa jabatan Sultan Iskandar Muda yang wafat pada bulan Desember 1636. Penggantinya, raja, tidak mampu mempertahankan dan mempertahankan tanahnya.
Hingga akhirnya Kerajaan Aceh disusupi oleh Belanda pada tanggal 26 Maret 1873, dimana saat itu Belanda memutuskan untuk berperang dengan Kerajaan Aceh.
Pertempuran Sabi mengakhiri Kesultanan Aceh yang telah berada di tangan Belanda selama 30 tahun. Sultan Daud Muhammad Syah mengakui kemenangan Belanda dan menjadikan wilayah Aceh sebagai bagian dari wilayah Hindia Belanda.
Peninggalan Masa Lalu Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh mempunyai berbagai peninggalan yang berguna bagi kehidupan masyarakatnya di masa depan. Reruntuhan Kerajaan Aceh yang bisa anda lihat adalah :
– Masjid Bayturrahman.
– Benteng Indra Patra.
– Karya Sastra Hikayat Aceh.
Kerajaan Aceh mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda dan berhasil memberikan banyak warisan yang berguna untuk kehidupan kelak.
Pernahkah Anda melihat salah satu peninggalannya? Saya harap ulasan ini bermanfaat bagi Anda.
Coba cari lagi apa yang ada inginkan pada kolom berikut:
Kerajaan Aceh di Puncak Emasnya
Menurut sejarahnya, Kerajaan Aceh mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda.
Sultan Iskender Muda menolak segala bentuk kerja sama dengan luar negeri pada masanya. Seperti Portugis, Inggris, dan Belanda yang menyerbu Indonesia.
Sultan mengetahui kelicikan negara asing yang ingin memonopoli kekayaan alam, termasuk rempah-rempah.
Sultan Iskandar Muda pun berhasil memperluas wilayah kerajaannya hingga meliputi Pulau Sumatera, Melaka, wilayah Perak, Patani, Johor dan Kedah.
Hal inilah yang menyebabkan negara-negara asing memilih untuk berpindah wilayah jajahannya ke Pulau Maluku dan Jawa. Belakangan, wilayah Aceh mendapat julukan terkenal “Serambi Mekah”.
Runtuhnya Utama Kerajaan Aceh
Faktor runtuhnya Kerajaan Aceh diawali dengan berakhirnya masa jabatan Sultan Iskandar Muda yang wafat pada bulan Desember 1636. Penggantinya, raja, tidak mampu mempertahankan dan mempertahankan tanahnya.
Hingga akhirnya Kerajaan Aceh disusupi oleh Belanda pada tanggal 26 Maret 1873, dimana saat itu Belanda memutuskan untuk berperang dengan Kerajaan Aceh.
Pertempuran Sabi mengakhiri Kesultanan Aceh yang telah berada di tangan Belanda selama 30 tahun. Sultan Daud Muhammad Syah mengakui kemenangan Belanda dan menjadikan wilayah Aceh sebagai bagian dari wilayah Hindia Belanda.
Peninggalan Masa Lalu Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh mempunyai berbagai peninggalan yang berguna bagi kehidupan masyarakatnya di masa depan. Reruntuhan Kerajaan Aceh yang bisa anda lihat adalah :
– Masjid Bayturrahman.
– Benteng Indra Patra.
– Karya Sastra Hikayat Aceh.
Kerajaan Aceh mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda dan berhasil memberikan banyak warisan yang berguna untuk kehidupan kelak.
Pernahkah Anda melihat salah satu peninggalannya? Saya harap ulasan ini bermanfaat bagi Anda.
Bantu Apresiasi Bantu berikan apresiasi jika artikelnya dirasa bermanfaat agar penulis lebih semangat lagi membuat artikel bermanfaat lainnya. Terima kasih.