Memasuki abad ke-20, Jepang muncul sebagai salah satu kekuatan terbesar di dunia dengan praktik imperialismenya. Sejak Restorasi Meiji, Jepa...
Langkah Awal Yang Dilakukan Oleh Jepang Untuk Menguasai Asia Adalah
Rabu, Maret 06, 2024
Daftar Isi [Tampil]
Memasuki abad ke-20, Jepang muncul sebagai salah satu kekuatan terbesar di dunia dengan praktik imperialismenya.
Sejak Restorasi Meiji, Jepang mengalami perkembangan pesat di sektor industri, pendidikan, dan militer, menjadikannya negara fasis dan ekspansionis.
Perkembangan ini sebenarnya disebabkan oleh kisruhnya situasi di Tanah Air. Sebagaimana dikemukakan oleh David A. Korn dalam Ethiopia, Amerika Serikat, dan Uni Soviet (1986), tahun 1930-an merupakan masa kekacauan sosial dan ekonomi bagi Jepang.
Permasalahan lain seperti pertumbuhan penduduk yang pesat juga menjadi faktor pendukung krisis ini.
Ketika wilayah Jepang menjadi kurang produktif, perkembangan industri Jepang terancam stagnan karena terbatasnya ketersediaan bahan baku.
Jadi permasalahan Jepang adalah bagaimana menemukan wilayah baru yang dapat memberikan solusi terhadap krisis ekonomi dan sosial, dan jawabannya adalah ekspansi.
Kebrutalan perluasan negeri matahari terbit ini pertama kali terlihat saat Jepang berperang melawan Rusia pada tahun 1905 dan berlanjut hingga Manchuria akhirnya jatuh ke tangan mereka pada tahun 1931.
Ekspansi ini tentu saja menjadi ancaman bagi negara-negara Sekutu yang pernah menduduki sebagian Asia Timur dan Asia Tenggara.
Keberhasilan militer Jepang dalam perang mengalahkan China dan Rusia tentu mendongkrak rasa percaya diri negeri matahari terbit itu. Bahkan setelah itu, mereka dengan nekat menyerang pangkalan militer Amerika di Pearl Harbor pada 7 Desember 1941.
Memicu Perang Asia Timur Raya
Alasan Jepang menyerang Pearl Harbor di Oahu Hawaii adalah alasan politik. Tekanan sanksi ekonomi Amerika terhadap Jepang, serta kegagalan proses dialog kedua negara, disebut-sebut menjadi pemicu serangan ini.
Di sisi lain, penyerangan tersebut dianggap sebagai bentuk keputusasaan pemerintah Jepang. Hal ini terjadi karena pada awal Desember 1941, Perdana Menteri Hideki Tojo memberi tahu Kaisar bahwa "kekaisaran tidak mempunyai solusi alternatif selain memulai perang dengan Amerika Serikat."
Hal ini mengakibatkan serangan besar-besaran terhadap Pearl Harbor, yang tercatat dalam sejarah sebagai serangan yang mengobarkan api perang Asia Timur Raya atau Greater East Asian war.Perang Pasifik—salah satu perang terbesar yang pernah terjadi di dunia.
Baca Juga: Kerajaan Aceh Mencapai Puncak Keemasan Pada Masa Pemerintahan
Serangan yang dipimpin oleh Wakil Laksamana Chuichi Nagumo ini mengejutkan dunia saat itu. Kekuatan Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat tidak dapat memprediksi secara pasti bahwa Jepang, yang tidak diperhitungkan pada saat itu, dapat menghancurkan Pangkalan Angkatan Laut AS di Pearl Harbor dalam waktu yang relatif singkat.
Sebagaimana dikemukakan Wardhatul Hikmah dalam penelitiannya bertajuk “Kamikaze: Strategi Militer Jepang di Akhir Perang Dunia II” (2013), dalam penyerangannya Jepang berhasil menenggelamkan empat kapal perang, dua kapal perusak, dan satu kapal pengangkut ranjau, serta empat kapal perang lainnya. , termasuk satu kapal perusak dan tiga kapal penjelajah.
Serangan itu berlangsung sekitar 2 jam dan 2.325 tentara Amerika dan 60 warga sipil Amerika tewas.
Dalam perkembangan selanjutnya, yaitu pada pertengahan tahun 1942, kekerasan ekspansionisme Jepang mulai dapat dikekang. Keadaan ini justru berbanding terbalik dengan kekuatan Sekutu khususnya Amerika Serikat yang mulai memberontak dan menyerang Jepang sejak pertengahan tahun 1942.
Perlahan mendekat pada akhir tahun 1942 hingga pertengahan tahun 1945, Jepang mengalami banyak kekalahan, seperti Pertempuran Midway di Filipina, Guadalkanal, Saipan, Guam, dan Tinian, dan wilayah-wilayah tersebut akhirnya terbebas dari tangan Jepang.
Coba cari lagi apa yang ada inginkan pada kolom berikut:
Serangan yang dipimpin oleh Wakil Laksamana Chuichi Nagumo ini mengejutkan dunia saat itu. Kekuatan Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat tidak dapat memprediksi secara pasti bahwa Jepang, yang tidak diperhitungkan pada saat itu, dapat menghancurkan Pangkalan Angkatan Laut AS di Pearl Harbor dalam waktu yang relatif singkat.
Sebagaimana dikemukakan Wardhatul Hikmah dalam penelitiannya bertajuk “Kamikaze: Strategi Militer Jepang di Akhir Perang Dunia II” (2013), dalam penyerangannya Jepang berhasil menenggelamkan empat kapal perang, dua kapal perusak, dan satu kapal pengangkut ranjau, serta empat kapal perang lainnya. , termasuk satu kapal perusak dan tiga kapal penjelajah.
Serangan itu berlangsung sekitar 2 jam dan 2.325 tentara Amerika dan 60 warga sipil Amerika tewas.
Dalam perkembangan selanjutnya, yaitu pada pertengahan tahun 1942, kekerasan ekspansionisme Jepang mulai dapat dikekang. Keadaan ini justru berbanding terbalik dengan kekuatan Sekutu khususnya Amerika Serikat yang mulai memberontak dan menyerang Jepang sejak pertengahan tahun 1942.
Perlahan mendekat pada akhir tahun 1942 hingga pertengahan tahun 1945, Jepang mengalami banyak kekalahan, seperti Pertempuran Midway di Filipina, Guadalkanal, Saipan, Guam, dan Tinian, dan wilayah-wilayah tersebut akhirnya terbebas dari tangan Jepang.
Bantu Apresiasi Bantu berikan apresiasi jika artikelnya dirasa bermanfaat agar penulis lebih semangat lagi membuat artikel bermanfaat lainnya. Terima kasih.