Indonesia adalah negara besar, dengan ribuan pulau dan kekayaan melimpah. Selain itu, suku, budaya, dan bahasa yang ada di Indonesia sangatl...
Tahapan Awal Pembinaan Persatuan Bangsa Indonesia Adalah
Sabtu, Maret 02, 2024
Daftar Isi [Tampil]
Indonesia adalah negara besar, dengan ribuan pulau dan kekayaan melimpah. Selain itu, suku, budaya, dan bahasa yang ada di Indonesia sangatlah beragam. Semua itu tidak akan terwujud jika nenek moyang tidak menyatukan semangat perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Kemerdekaan Indonesia bukanlah sebuah anugerah yang diberikan oleh penjajah; namun Indonesia sendiri bertekad untuk menyelamatkan diri. Persatuan bangsa Indonesia bahkan termasuk dalam sila ke-3 Pancasila yang dijadikan ideologi dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara.
Mengandung unsur cita-cita persaudaraan dan persahabatan, dijiwai dengan suasana persatuan bangsa Indonesia, kebaikan, kesucian dan keindahan. Agar Indonesia menjadi negara merdeka, persatuan dan kesatuan bangsa harus selalu dijaga. Di bawah ini akan kami ceritakan lebih lanjut mengenai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Arti Persatuan dan Persatuan
Persatuan dan kesatuan bangsa mempunyai konsep yang perlu dipahami terlebih dahulu sebelum memahami maknanya. Konsep dasar persatuan dan solidaritas; persatuan, kesatuan, bangsa, integritas, nasionalisme dan patriotisme.
Secara sederhana, kesatuan berarti menyatukan, memadukan, dan menyatukan banyak bagian menjadi satu kesatuan. Dengan kata lain kesatuan berarti menggabungkan berbagai pola ke dalam satu wadah sehingga menjadi satu kesatuan. Persatuan bangsa Indonesia berpedoman pada kemauan sadar untuk mencapai kehidupan nasional yang mandiri, berdaulat, adil dan makmur. Oleh karena itu, persatuan bangsa harus terus kita perkuat.
Kita harus selalu bersatu dalam persatuan dan solidaritas nasional. Sejarah mengajarkan betapa pentingnya persatuan dan kesatuan. Dahulu, penjajah berhasil menjajah Indonesia selama ratusan tahun. Karena kita bangsa Indonesia belum bersatu, masyarakat belum memahami persatuan dan kesatuan bangsa. Pengabaian ini tentu saja dimanfaatkan oleh penjajah untuk terus memecah belah Indonesia.
Konsep persatuan nasional Indonesia mencakup kesatuan wilayah dan kesatuan sosial. Kesatuan wilayah bangsa Indonesia meliputi kesatuan darat, laut, dan udara. Berdasarkan konsep pengertian nusantara sebagai politik regional, Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar terdiri dari lautan dan dikelilingi pulau-pulau besar dan kecil. Kawasan perairan bukan sekedar kawasan pelengkap, melainkan kawasan utama. Laut bukanlah pemisah antara satu pulau dengan pulau lainnya, melainkan merupakan bagian integral dari daratan.
Secara sosial, persatuan bangsa diwujudkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk kesatuan politik, ekonomi, dan sosial budaya. Mewujudkan konsep persatuan bangsa dalam kesatuan politik berarti mengakui bahwa keutuhan wilayah negara dan seluruh kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah, satu kesatuan bangsa, yang dimiliki secara bersama-sama. Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, dan penganut berbagai agama, membentuk satu kesatuan bangsa yang bersatu.
Persatuan dalam bidang politik berarti secara psikologis bangsa Indonesia harus bernasib sama dan mempunyai tekad untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. Selain itu, menyadari bahwa Pancasila merupakan falsafah dan ideologi yang mendasar dan menjadi pedoman dalam mencapai tujuan bangsa. Memahami bahwa masyarakat Indonesia harus hidup berdampingan secara harmonis dengan negara lain dan ikut serta dalam menertibkan dunia.
Perwujudan kesatuan ekonomi diawali dengan adanya kesadaran bahwa kekayaan bangsa Indonesia adalah modal dan milik bersama, serta kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari harus tercukupi secara merata dari Sabang sampai Merauke. Tingkat pembangunan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia harus seimbang, tanpa menghilangkan ciri khas masing-masing wilayah di Indonesia. Kehidupan perekonomian di seluruh Indonesia merupakan suatu kesatuan yang dilaksanakan secara bersama-sama berdasarkan asas kekeluargaan.
Merupakan perwujudan kesatuan sosial budaya yang melingkupi masyarakat Indonesia yang majemuk, mempunyai kehidupan yang serasi, seimbang dan serasi. Kedua, walaupun corak kebudayaan yang ada sangat beragam, namun kebudayaan Indonesia merupakan satu kesatuan. Keanekaragaman budaya tersebut merupakan suatu kekayaan yang dimiliki bersama dan menjadi landasan pembangunan nasional yang hasilnya dapat dinikmati oleh bangsa Indonesia.
Manfaat Asosiasi dan Serikat Pekerja
Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa merupakan kewajiban bangsa Indonesia. Hal ini bahkan tertuang dalam sila ketiga, Pancasila. Manfaat dari persatuan dan solidaritas ini harus dipertahankan oleh bangsa Indonesia. Manfaat persatuan dan solidaritas adalah sebagai berikut.
Penguatan jati diri bangsa
- Memperkuat ketahanan nasional agar siap menghadapi ancaman atau intervensi musuh.
- Perkumpulan dan serikat pekerja akan menciptakan kehidupan yang harmonis dalam masyarakat.
- Gotong royong akan terlaksana dengan baik.
- Perasaan saling membantu dan bekerja sama selalu menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari.
- Keharmonisan dan persahabatan selalu terjaga.
- Konflik dapat dicegah dalam kehidupan bermasyarakat.
- Dengan kesadaran penuh seseorang dapat mengatasi perbedaan-perbedaan yang ada.
- Pembangunan nasional dapat terlaksana dengan lancar dan aman.
- Mempermudah kemajuan bangsa di berbagai bidang.
- Tujuan nasional yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 semakin mudah dicapai.
- Terciptanya lingkungan yang damai dan saling percaya dalam kehidupan berbangsa disebabkan oleh tingginya tingkat solidaritas dan toleransi masyarakat.
- Interaksi antar manusia menjadi lebih intim.
- Menghindari perkelahian atau permusuhan dalam masyarakat Indonesia.
- Masyarakat merasa lebih aman dan nyaman.
1. Merasa Bangga dan Cinta Tanah Air
Kesatuan negara menjadi faktor utama keberhasilan pembangunan. Mengingat negara Indonesia sedang melakukan proses pembangunan di segala bidang, tentunya hal ini memerlukan persatuan dan solidaritas masyarakat Indonesia. Jika keadaan suatu negara tidak terpecah belah dan tidak terjadi konflik antar warga negaranya maka program pembangunan akan terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, persatuan dan solidaritas bangsa Indonesia mempunyai peranan penting dalam menentukan keberhasilan pembangunan yang dilakukan.
2. Cita-cita Nasional
Perkumpulan dan serikat pekerja nasional juga berperan penting dalam meningkatkan kepercayaan diri bangsa di mata negara lain. Ras dan negara lain akan menghormati bangsa kita dan tidak akan berani mencampuri urusan negara kita. Jadi, jika masyarakat kita saling memperkuat persatuan dan solidaritas yang ada di negara kita, maka tidak mudah bagi bangsa kita sendiri untuk terpecah belah. Kalau bangsa kita terpecah, maka negara lain akan menganggap bangsa kita inferior dan mudah dijajah kembali.
3. Saling Menghargai dan Menghargai
Persatuan bangsa Indonesia merupakan suatu hal yang harus dijaga dan diperkuat. Sebagai masyarakat, kita harus menjauhi hal-hal yang dapat memecah belah bangsa. Misalnya meremehkan suku lain atau menganggap suku sendirilah yang terbaik di antara suku lain. Kita harus menghormati dan menghormati satu sama lain. Selain itu, kita juga harus memupuk rasa persaudaraan dengan teman-teman se-Indonesia demi menjaga persatuan dan solidaritas negara kita.
4. Keinginan untuk Persatuan
Persatuan dan kesatuan negara diperkuat oleh tiga faktor yaitu Sumpah Pemuda, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Faktor-faktor inilah yang mempersatukan bangsa Indonesia. Ketiga faktor tersebut dapat memadukan perbedaan dan keberagaman dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Bahasa, suku, agama, dll. Berbagai keistimewaan seperti Sumpah Pemuda, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dapat dipadukan dengan penerapan nilai-nilai inti tersebut.
Sumpah Pemuda merupakan sumpah yang pertama kali diucapkan di Batavia pada tanggal 28 Oktober 1928. Sumpah Pemuda merupakan tonggak penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Sumpah ini diduga menjadi pemicu semangat mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia. Janji Pemuda menegaskan bahwa tanah air Indonesia, bangsa Indonesia dan bahasa Indonesia adalah cita-cita Indonesia.
Istilah Janji Pemuda tidak muncul pada hari kongres tetapi diperkenalkan belakangan. Janji Pemuda itu adalah sebagai berikut:
“Kami putra dan putri Indonesia, satu darah, mengaku berbagi tanah Indonesia.”
“Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.”
“Kami Putra dan Putri Indonesia mendukung bahasa Indonesia, bahasa persatuan.”
Rumusan sumpah pemuda ini ditulis oleh Muhammad Yamin pada selembar kertas yang diberikan kepada Soegondo. Kertas itu diberikan kepada Tn. Sunario sedang berpidato. Soegondo membacakan isi Janji Pemuda yang kemudian dijelaskan lebih detail oleh Muhammad Yamin.
Selain menjadi penyemangat bagi bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda juga memberikan manfaat lain. Janji Pemuda menyatukan kekeluargaan dan persaudaraan bangsa Indonesia. Sumpah Pemuda merupakan pembangun kehidupan bermasyarakat yang harmonis. Selain itu, Sumpah Pemuda juga menyadarkan bahwa ancaman terhadap satu pulau berarti ancaman bagi seluruh masyarakat Indonesia.
5. Pancasila
Pancasila merupakan sarana memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Sebab, Pancasila mempunyai sifat universal. Yang dimaksud dengan universal atau komprehensif adalah nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tidak diciptakan hanya untuk satu suku tertentu, tidak ditujukan untuk pemeluk agama tertentu, tetapi menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia, apapun kebangsaannya. atau perbedaan agama, budaya, bahasa dll.
Pancasila merupakan pilar ideologi dari bahasa Sansekerta. Panca artinya lima dan Sila artinya prinsip. Perjalanan merumuskan Pancasila memang panjang. Badan Penyelidik Persiapan Kemerdekaan Indonesia mula-mula didirikan pada tanggal 1 Maret 1945. Presiden Badan ini adalah Dr. Radjiman mula-mula melontarkan pertanyaan: 'Apa dasar negara Indonesia yang akan didirikan?'.
Ada beberapa tokoh yang mengemukakan dasar-dasar Pancasila: Muhammad Yamin, Ir. soekarno dan soepomo. Pada tanggal 1 Juni, ketika Soekarno mengartikulasikan rumusan dasar negara, istilah Pancasila pertama kali dicetuskan. Soekarno pun menjelaskan apa yang dimaksud dengan Pancasila. Dikatakannya, nenek moyang mendirikan bangsa Indonesia yang abadi dan abadi berdasarkan lima prinsip dasar tersebut. Setelah rumusan Pancasila diterima, akhirnya Pancasila dikukuhkan dalam berbagai dokumen.
Dokumen-dokumen tersebut adalah Piagam Jakarta, Pembukaan UUD 1945, Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Serikat, Pembukaan UUD Sementara, dan Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959. Negara juga mempunyai berbagai fungsi dan kedudukan; Pancasila jiwa bangsa Indonesia; Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia; Pancasila sebagai gaya hidup masyarakat Indonesia; Pancasila sebagai dasar negara Indonesia; Pancasila, sebagai sumber dari segala sumber hukum negara; Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa; dan Pancasila sebagai cita-cita bangsa Indonesia.
Sikap dan perilaku yang berpedoman pada Pancasila sangat diharapkan dari setiap warga negara Indonesia. Pengukuran perilaku sila pertama sampai kelima Pancasila masing-masing sesuai dengan pengukurannya. Prinsip 1 adalah sikap terhadap Tuhan, Prinsip 2 adalah identifikasi dengan kemanusiaan, Prinsip 3 adalah patriotisme, Prinsip 4 adalah pemajuan prinsip-prinsip demokrasi, dan Prinsip 5 adalah kemanusiaan. Ukuran Pancasila ini sesuai dengan nilai-nilai karakter seperti kemanusiaan, keberanian, transendensi, dan keadilan.
6. Keberagaman Ika
Faktor lain yang memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika. Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan bangsa Indonesia. Slogan ini tertulis di Garuda Pancasila, lambang negara Indonesia. Semboyan bangsa Indonesia berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti ‘berbeda-beda namun tetap satu’. Bhinneka artinya keberagaman, tunggal artinya satu, dan ika artinya ini.
Semboyan ini merupakan gambaran persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai budaya, ras, suku dan agama. Semboyan ini merupakan kutipan dari kitab Jawa kuno yaitu Kitab Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular atau lebih dikenal dengan Hayam Wuruk pada masa kerajaan Majapahit di bawah pemerintahan Raja Rajasanagara. Kitab Sutasoma merupakan kitab yang istimewa karena mengajarkan toleransi antara umat Hindu dan Budha.
Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan yang menyemangati bangsa Indonesia untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia di tengah gejolak perbedaan yang dimiliki setiap bangsa. Persatuan dan persatuan bangsa Indonesia akan selalu terpelihara apabila nilai-nilai dalam Janji Pemuda, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika selalu dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Faktor Penghambat Persatuan dan Solidaritas Bangsa Indonesia
Diketahui sebelumnya bahwa persatuan dan kesatuan diwujudkan oleh banyak faktor pendukung. Namun ada juga faktor yang berpotensi menjadi penghambat persatuan dan solidaritas Indonesia. Faktor yang menjadi kendala antara lain:
1. Keberagaman yang ada pada masyarakat Indonesia
Keberagaman yang selalu ada dalam kehidupan masyarakat Indonesia menjadi salah satu faktor yang menghambat persatuan dan kesatuan Indonesia jika tidak dibarengi dengan sikap saling menghargai, saling bertoleransi, dan saling menghormati. Perbedaan budaya tentunya menimbulkan perbedaan pendapat yang dapat menumbuhkan sentimen kedaerahan yang ekstrim dan berujung pada konflik antar suku.
2. Geografis
Indonesia adalah negara yang terdiri dari ribuan pulau. Tentu saja ribuan pulau tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Daerah yang berpotensi keluar negeri adalah daerah yang terjauh dari wilayah ibu kota. Selain itu, mungkin juga terdapat wilayah dengan dampak global yang besar, seperti wilayah yang terkena dampak negara perbatasan atau negara tetangga, kawasan wisata, atau wilayah dengan sumber daya alam yang melimpah. Kondisi geografis yang berbeda ini dapat menjadi faktor yang memperlemah persatuan dan kesatuan jika ketimpangan dan ketimpangan pembangunan tidak dihilangkan.
3. Munculnya Tanda-Tanda Etnosentrisme
Etnosentrisme merupakan sikap yang mementingkan keunggulan budaya sendiri dan meremehkan budaya orang lain. Jika sikap etnosentris ini tidak diatasi, tentu akan melemahkan persatuan dan solidaritas bangsa.
4. Lemahnya Nilai Budaya
Kuatnya budaya asing yang secara langsung maupun tidak langsung melemahkan nilai-nilai budaya bangsa dapat menjadi unsur yang melemahkan persatuan dan kesatuan bangsa. Pengaruh budaya asing secara langsung, misalnya melalui unsur pariwisata. Pengaruh budaya asing secara tidak langsung, misalnya melalui media cetak bahkan elektronik.
5. Ketimpangan Pembangunan
Proses pembangunan yang hanya terfokus pada bidang tertentu dapat menjadi faktor melemahnya persatuan dan solidaritas bangsa. Hal ini tentu saja akan menimbulkan kesenjangan di berbagai sektor.
Bantu Apresiasi Bantu berikan apresiasi jika artikelnya dirasa bermanfaat agar penulis lebih semangat lagi membuat artikel bermanfaat lainnya. Terima kasih.