Pembuatan produk kerajinan di setiap daerah tentunya berbeda dengan daerah lainnya. Setiap daerah mempunyai ciri khas kerajinan tersendiri y...
Tuliskan Proses Pengolahan Bahan Limbah Lunak Secara Umum
Senin, Maret 25, 2024
Daftar Isi [Tampil]
Pembuatan produk kerajinan di setiap daerah tentunya berbeda dengan daerah lainnya. Setiap daerah mempunyai ciri khas kerajinan tersendiri yang menjadi keunggulan daerahnya masing-masing. Pasalnya, sumber sampah organik lunak tiap daerah tentu berbeda-beda.
Di bawah: Klasifikasi produk limbah lunak organik yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku produk kerajinan menurut kondisi wilayah.
Tuliskan Proses Pengolahan Bahan Limbah Lunak Secara Umum
1. Wilayah pesisir/laut
Limbah lunak organik yang umum tersedia adalah sabut kelapa dan daun kelapa.
2. daerah pegunungan
HAIKacang lunak organik yang biasa dihasilkan di daerah pegunungan adalah kulit jagung, kulit bawang, kulit kacang tanah, kulit biji-bijian, kulit buah salak, dan kulit pete cina.
3. bidang pertanian
Limbah lunak organik yang diperoleh dari daerah ini berupa jerami padi, sekam jagung, batang daun singkong, kulit bawang, dan batang pisang.
4. daerah perkotaan
Sampah lunak organik yang dihasilkan di perkotaan umumnya berupa kertas, karton, kulit telur, kayu, serbuk gergaji dan serutan.
Sedangkan sampah lunak anorganik umumnya dihasilkan di perkotaan. Namun banyak juga yang diproduksi dari daerah lain. Hal ini tergantung pada kebutuhan sehari-hari dan gaya hidup masyarakat saat melakukan tindakan konsumsi. Limbah lunak anorganik sebagian besar dihasilkan dari aktivitas manusia.
Proses pengolahan bahan limbah lunak pada umumnya adalah pemilahan, pembersihan, pengeringan, pewarnaan, pengeringan setelah pewarnaan dan penggilingan.
Baca Juga: Pernyataan Yang Benar Mengenai Limbah Keras Anorganik Adalah
1. Klasifikasi bahan limbah lunak
Sebelum didaur ulang, bahan sampah organik harus dipilah terlebih dahulu untuk menentukan bahan mana yang masih bisa digunakan dan mana yang sebaiknya dibuang. Klasifikasi bahan dapat dilakukan secara manual dan disesuaikan dengan tujuan penggunaan bahan yang dirancang.
2. Pembersihan limbah lunak
Limbah lunak yang dipilih terlebih dahulu harus dibersihkan dari sisa-sisa bahan bekas pakai. Misalnya saja kulit jagung. Kulit jagung harus dipisahkan dari tongkol dan rambutnya. Apakah tongkol dan rambutnya juga akan didaur ulang tergantung pada desain produk pengrajinnya.
3. Pengeringan bahan limbah lunak
Bahan limbah lunak yang basah sebaiknya diolah dengan cara dijemur di bawah sinar matahari langsung. Tujuannya agar kandungan air dapat hilang dan bahan limbah dapat diolah dengan sempurna.
4. Pewarnaan bahan limbah lunak
Mewarnai bahan limbah lunak yang dikeringkan memang menyenangkan. Jika dalam perancangannya memerlukan bahan limbah berwarna, maka bahan limbah tersebut perlu diwarnai terlebih dahulu sebelum diolah menjadi produk kerajinan. Proses pewarnaan yang biasa dilakukan pada bahan sampah organik basah adalah dengan mewarnainya dengan pewarna tekstil atau merebusnya untuk menyerapnya. Meskipun ada yang bisa diwarnai dengan metode pernis/pernis, ada juga yang bisa dicat menggunakan cat akrilik atau cat minyak.
5. Pengeringan setelah pengecatan
Setelah bahan limbah lunak diwarnai, sebaiknya dijemur kembali di bawah sinar matahari langsung agar warna bahan baku benar-benar kering dan tidak mudah pudar.
6. Melembutkan bahan agar siap digunakan
Bahan limbah lunak yang kering dapat dengan mudah diolah dengan cara diolah.Ada berbagai macam proses finishing seperti menyetrika, menggiling atau mengampelas limbah kulit untuk mencegah terjadinya kerutan.
Dalam membuat produk kerajinan, Anda harus terlebih dahulu memahami bagaimana rasanya menghasilkan karya yang berkualitas, sehingga perlu mengacu pada berbagai persyaratan dalam proses pembuatannya.Persyaratan desain produk kerajinan adalah sebagai berikut.
1. Kenyamanan (Utilitas)
Benda-benda kerajinan hendaknya mengedepankan nilai kepraktisan, artinya dapat dimanfaatkan sesuai fungsi dan kebutuhan. Contoh mangkuk untuk sayur.
2. Kenyamanan (Nyaman)
Benda kerajinan harus nyaman, yaitu menyenangkan dan memberikan kenyamanan kepada penggunanya. Misalnya, cangkir didesain memiliki pegangan.
3. Fleksibilitas
Fleksibilitas artinya benda kerajinan harus mengakomodasi keselarasan antara bentuk dan wujud benda serta nilai guna.. Sampel sepatu menurut anatomi dan ukuran kaki.
4. Keamanan
Keselamatan artinya benda kerajinan tidak boleh membahayakan pemakainya.Misalnya untuk gelas berbahan batok kelapa, komposisi bahan pelapis/pewarna yang digunakan harus diperhatikan agar tidak berbahaya bila digunakan sebagai wadah minuman.
5. Kecantikan (Estetika)
Benda-benda indah memiliki daya tarik lebih dibandingkan benda-benda biasa. Keindahan suatu benda; Hal ini dapat dilihat dari banyak hal seperti bentuk, hiasan atau ornamennya serta bahan bakunya.
1. Klasifikasi bahan limbah lunak
Sebelum didaur ulang, bahan sampah organik harus dipilah terlebih dahulu untuk menentukan bahan mana yang masih bisa digunakan dan mana yang sebaiknya dibuang. Klasifikasi bahan dapat dilakukan secara manual dan disesuaikan dengan tujuan penggunaan bahan yang dirancang.
2. Pembersihan limbah lunak
Limbah lunak yang dipilih terlebih dahulu harus dibersihkan dari sisa-sisa bahan bekas pakai. Misalnya saja kulit jagung. Kulit jagung harus dipisahkan dari tongkol dan rambutnya. Apakah tongkol dan rambutnya juga akan didaur ulang tergantung pada desain produk pengrajinnya.
3. Pengeringan bahan limbah lunak
Bahan limbah lunak yang basah sebaiknya diolah dengan cara dijemur di bawah sinar matahari langsung. Tujuannya agar kandungan air dapat hilang dan bahan limbah dapat diolah dengan sempurna.
4. Pewarnaan bahan limbah lunak
Mewarnai bahan limbah lunak yang dikeringkan memang menyenangkan. Jika dalam perancangannya memerlukan bahan limbah berwarna, maka bahan limbah tersebut perlu diwarnai terlebih dahulu sebelum diolah menjadi produk kerajinan. Proses pewarnaan yang biasa dilakukan pada bahan sampah organik basah adalah dengan mewarnainya dengan pewarna tekstil atau merebusnya untuk menyerapnya. Meskipun ada yang bisa diwarnai dengan metode pernis/pernis, ada juga yang bisa dicat menggunakan cat akrilik atau cat minyak.
5. Pengeringan setelah pengecatan
Setelah bahan limbah lunak diwarnai, sebaiknya dijemur kembali di bawah sinar matahari langsung agar warna bahan baku benar-benar kering dan tidak mudah pudar.
6. Melembutkan bahan agar siap digunakan
Bahan limbah lunak yang kering dapat dengan mudah diolah dengan cara diolah.Ada berbagai macam proses finishing seperti menyetrika, menggiling atau mengampelas limbah kulit untuk mencegah terjadinya kerutan.
Dalam membuat produk kerajinan, Anda harus terlebih dahulu memahami bagaimana rasanya menghasilkan karya yang berkualitas, sehingga perlu mengacu pada berbagai persyaratan dalam proses pembuatannya.Persyaratan desain produk kerajinan adalah sebagai berikut.
1. Kenyamanan (Utilitas)
Benda-benda kerajinan hendaknya mengedepankan nilai kepraktisan, artinya dapat dimanfaatkan sesuai fungsi dan kebutuhan. Contoh mangkuk untuk sayur.
2. Kenyamanan (Nyaman)
Benda kerajinan harus nyaman, yaitu menyenangkan dan memberikan kenyamanan kepada penggunanya. Misalnya, cangkir didesain memiliki pegangan.
3. Fleksibilitas
Fleksibilitas artinya benda kerajinan harus mengakomodasi keselarasan antara bentuk dan wujud benda serta nilai guna.. Sampel sepatu menurut anatomi dan ukuran kaki.
4. Keamanan
Keselamatan artinya benda kerajinan tidak boleh membahayakan pemakainya.Misalnya untuk gelas berbahan batok kelapa, komposisi bahan pelapis/pewarna yang digunakan harus diperhatikan agar tidak berbahaya bila digunakan sebagai wadah minuman.
5. Kecantikan (Estetika)
Benda-benda indah memiliki daya tarik lebih dibandingkan benda-benda biasa. Keindahan suatu benda; Hal ini dapat dilihat dari banyak hal seperti bentuk, hiasan atau ornamennya serta bahan bakunya.
Bantu Apresiasi Bantu berikan apresiasi jika artikelnya dirasa bermanfaat agar penulis lebih semangat lagi membuat artikel bermanfaat lainnya. Terima kasih.